Home
Pictures
Music
Digital
Publishing
Education
Tukar Tambah Nasib
Rp115,000
Writer
Lia Seplia
Page
Lia Seplia
ISBN
978-602-6714-74-9
Blurb

Selamat datang di Toko Tukar Tambah Nasib. Kamu bisa memperbaiki hidupmu dan menukarnya dengan kehidupan orang lain yang ingin kamu jalani. Sudah puaskah kamu dengan hidupmu? Datanglah ke toko kami. Toko Tukar Tambah Nasib memberi kesempatan bagus kepada orang-orang yang tidak puas dengan hidupnya. Salah satunya adalah Naya Saura, seorang pegawai minimarket yang hidupnya penuh luka dan ketidakberuntungan. Toko tersebut memberi Naya privilese untuk menjalani kehidupan seperti yang selama ini ia idam-idamkan. Lala (ballerina ternama), Sato (direntur sebuah perusahaan kosmetik), Meri (istri pengusaha kaya dengan dua anak yang lucu-lucu), dan Riko (koki muda yang berlimpah harta). Namun, ternyata tak ada kehidupan yang sesempurna dan seberkilau kelihatannya. Ada syarat yang harus dipenuhi. Ketika Naya sadar bahwa setiap pertukaran nasib harus ditukar dengan sesuatu yang paling berharga, kehidupan siapakah yang akan ia pilih? Tukar Tambah Nasib memiliki premis cerdas serta mengandung butir-butir pemikiran berharga yang membuat kita merenung. Cerita ini pun diperkuat oleh penuturan yang matang, pas, tidak berlebihan, dan mampu memikat pembaca untuk mengikuti cerita. —Dee Lestari, Penulis Sebuah cerita yang membuat kita merenung sepanjang jalan, Ketika kita dibimbing penulis untuk melangkahi portal ajaib mempertanyakan nasib dan mungkin mengubahnya. —A. Fuadi, Penulis Anak Rantau dan Buya Hamka Ide cerita yang sangat segar dan orisinal, banyak kebijaksanaan hidup yang diberikan melalui alur cerita tanpa kesan menggurui. Penyampaian cerita juga sangat memikat dari pembukaan hingga isi, membuat saya terhanyut. Tulisan juga ditutup dengan sangat baik. Dialog yang digunakan pun sangat efektif. —Agustinus Wibowo, Penulis Idenya unik sekali. Penulis mengambil dari sudut pandang yang berbeda, dan aku sebagai pembaca ikut larut seolah menjadi penonton yang terisap masuk dalam cerita. Aku sangat mengapresiasi penulis dalam menyelipkan motivasi dalam dialog antar tokoh, jadi nggak terkesan menggurui. Flow-nya mengalir. Kudos! —Erisca Febriani, Penulis Dear Nathan