TEMPO.CO, Jakarta - Sabtu Bersama Bapak merupakan serial original dari Indonesia yang tayang di Prime Video secara global sejak Kamis, 29 Juni 2023. Serial ini novel terlaris berjudul sama karya Adhitya Mulya, menceritakan seorang ayah yang mendedikasikan setahun terakhir hidupnya untuk merekam serangkaian pesan sebagai hadiah bagi anak-anaknya.
Alasan Serial Sabtu Bersama Bapak Menarik Ditonton
1. Gambaran mengenai kisah perjuangan seorang ayah
Dalam versi serialnya, Sabtu Bersama Bapak akan memberikan lebih banyak gambaran masa lalu Gunawan (Vino G. Bastian) dan kisah perjuangannya. “Serial ini menyuguhkan drama keluarga mengenai perjuangan seorang karakter bernama Gunawan yang penuh tantangan dan menjalaninya dengan kesabaran yang luar biasa,” ujar sutradara Rako Prijanto.
“Kami ingin menyampaikan pesan seorang bapak yang lebih banyak di serial ini. Kami ingin membuatnya lebih hangat dan bisa membuat anak-anak semakin cinta dengan bapak mereka. Pesan itu yang ingin kami sampaikan sebenarnya," kata Produser Frederica.
2. Melihat kesempurnaan kisah cinta suami dan istri
Serial Sabtu Bersama Bapak juga akan menyorot kisah cinta Gunawan dan Itje (Marsha Timothy), mulai dari perkenalan, pernikahan, hingga momen-momen terakhir hidup Gunawan. “Untuk pertama kalinya, para penggemar Sabtu Bersama Bapak bisa melihat perjalanan cinta Gunawan dan Itje karena kami memang sengaja mengembangkan origin story mereka khusus untuk serial ini," kata Adhitya Mulya.
Vino berkomentar bahwa Gunawan dan Itje adalah backbone di serial ini, di mana hal ini disetujui oleh Marsha yang mengatakan, “Bisa dibilang kisah cinta Gunawan dan Itje itu sempurna. Sabtu Bersama Bapak tidak akan tercipta apabila cintanya Gunawan tidak sebesar itu ke istrinya.”
3. Relatable untuk anak-anak muda
Tidak hanya kisah Gunawan dan Itje, serial ini juga akan menceritakan kehidupan anak-anak mereka yang telah tumbuh dewasa di masa sekarang. Sutradara Rako menjelaskan bahwa karakter Satya (Adipati Dolken) dan Saka (Rey Mbayang) mewakili kehidupan anak-anak muda yang relatable. Satya dan istrinya, Rissa (Enzy Storia), memiliki perbedaan dalam cara mendidik anak. Sementara itu, Saka menghadapi dilema hidup sebagai anak bungsu di keluarganya.
“Cerita Saka mungkin bisa relatable dengan anak-anak zaman sekarang. Dalam proses perjalanannya, dia menemukan cinta dan secara tidak langsung memberatkan dirinya sendiri dengan membuat pilihan antara fokus kepada dirinya atau ibunya," kata Rey Mbayang.
4. Banyak pelajaran hidup
Menceritakan seorang ayah yang meninggalkan pesan-pesan dalam bentuk rekaman, tentunya serial ini mengandung banyak pelajaran hidup bagi para penonton. Adipati berbagi bahwa serial ini mengajarkan bagaimana momen dengan keluarga itu dapat mendidik dan membentuk karakter seseorang.
“Karakter aku mengajarkan bahwa jangan pernah melihat seseorang hanya dari luarnya saja. Tidak semua orang sama, ada baiknya kita mau berusaha memahami orang tersebut," kata Dinda Hauw yang berperan sebagai Ayu.
5. Chemistry para pemain
Mengangkat tema keluarga, membangun chemistry merupakan kunci untuk menunjukkan ikatan keluarga yang kuat bagi para pemain. Enzy menjelaskan bahwa ia membangun chemistry dengan anak Rissa yang masih kecil dengan mencoba menyuapi sang anak ketika awal pembacaan naskah.
Di sisi lain, Marsha mengaku bahwa ia sempat khawatir mengenai cara menjalin chemistry dengan Adipati dan Rey yang berperan sebagai anak-anak Gunawan dan Itje yang telah dewasa. “Sempat ada kekhawatiran bahwa ikatan kami tidak terlihat ketika syuting, namun saya bahagia ketika melihat hasilnya," katanya.