Home
Pictures
Music
Digital
Publishing
Education
Translate this page
Novel Tukar Tambah Nasib Menangkan Kompetisi Kwikku, Ini Juara Lainnya
02 November 2022

Kompetisi 500 juta yang diselenggarakan oleh Kwikku mencapai tahap penjurian setelah empat bulan lamanya. Lebih dari 5.000 karya masuk ke tim dewan juri dan diseleksi menjadi tiga bagian yakni novel, webtoon, dan cover design.

Berbagai genre dengan kualitas cerita berbeda serta ide-ide orisinal menjadi nilai plus dari penjurian kompetisi tahun ini. Pemilihan pemenang dalam kompetisi ini mempertimbangkan beberapa poin penting, yakni untuk kategori novel juri menilai tingkat orisinalitas karya, teknik bercerita, dan tata bahasa.

Untuk kategori webtoon, nilai plus berada pada visual, teknik bercerita, dan layout. Rintik Sedu sebagai salah satu tim dewan juri kategori novel mengatakan untuk pertama kali digandeng untuk menyeleksi karya-karya yang masuk dan terkejut.

"Saya pertama kalinya diajak dan terkejut kalau ternyata novel yang masuk ke tim dewan juri sangat fresh dan bagus-bagus sekali. Takjub sekali membacanya," katanya saat jumpa pers virtual, Jumat (18/2/2022).

Dari hasil seleksi selama empat bulan, dari kategori novel ada Tukar Tambah Nasib karya Seplia Sartika S (juara 1), Tunggu Aku di Batavia karya Ni Ketut Yuni Suastini (juara 2), Nun Mati 1962 karya Tian Setiawati Topandi (juara 3).

Kategori webtoon ada Pallid Dream karya Ulfia Khairani D (juara 1), Sunlover karya 7STudio (juara 2), dan Magang di Tempat Supervillains karya Kyriepoda (juara 3).

Sedangkan pemenang 1 kategori cover design ada The Archer karya A Fajrul Islam, Harimau! Harimau! karya Benie Ahmad, dan Love is Just a Memory karya Amalina Nur Asrari sebagai juara ketiga.

Sweta Kartika dari tim juri webtoon mengatakan para pemenang bisa dilihat dari beragam ide dan genre.

"Karya pada kompetisi kali ini yang masuk menghadirkan tema dan gaya gambar yang bervariasi. Semangat para peserta untuk berlatih mengasah teknik penceritaan atau storytelling, adalah kekuataan utama sebuah komik," ucapnya.

A Fuadi dari tim juri novel juga mengatakan hal yang sama. Buat tiga pemenang di kategori, tim juri sepakat memenangkan mereka.

"Ada sebuah kemerdekaan dari teman-teman kreator yang memasukkan ke logika dan universe baru. Tidak ragu untuk memasukkan lokal content, konten lingkungan, dan sejarah pedih tentang Indonesia. Menurut saya, ini sebuah upaya yang lebih baik. Bukan cuma tempelan atau background saja tapi diolah jadi cerita," pungkasnya.