Q : Apakah kalian suka deep talk dengan ibu kalian? 🏰
Ini pertama kali aku baca novel karya kak @diary.dinifitria kena racun @riniiibooks yang ajakin baca
bareng sampai akhirnya aku dapat kesempatan menang GA dengan hadiah novel ini.
Sejak aku menerima buku ini aku langsung jatuh hati dengan covernya yang cantik😍, dimana
menggambarkan tiga orang dewasa dengan latar belakang bangunan menara ala renaissance. Di bab
awal aku kira novel ini bercerita tentang cinta segitiga yang melibatkan gadis belia dengan pria yang
sudah beristri, namun aku salah karena ternyata konfliknya sangat kompleks.
Kak Dini medeskripsikan Praha dengan sangat detail, kita seolah diajak berkeliling dan menjelajahi
kota yang penuh dengan peninggalan sejarah renaissance. Tidak hanya itu penggambaran tokoh²nya
pun sangat menggelitik batin. Di bab awal kak Dini menggambarkan sosok belia Kanaya yang
menurutku begitu awam tentang masalah cinta, ia merasa segalanya terlihat sederhana namun tak
menyadari bagaimana riuh gejolak yang menyertainya dan ia beranggapan bahwa Reno adalah
segalanya.
Berkaca dari pengalamannya wajar jika seorang ibu ingin melindungi anaknya, namun Nina lupa jika
putrinya tak lagi anak balita yang bisa menuruti perkataannya. Pergolakan batin keduanya terasa
sangat kental terasa, penulis membuat seolah Nina dan Kanaya merasa paling benar dengan
pendapat mereka.
Pertemuan dengan eyang Yono bisa jadi menjadi jalan pembuka komunikasi untuk Nina dan Kanaya
menurutku, karena disamping kita ikut menyaksikan sebuah pengakuan sejarah yang pernah dialami
eyang Yono banyak sekali nasehat kehidupan yang diberikan. Pilu ketika ada satu bab yang berisi
POV Reno, mungkin bagi pembaca (aku) dia terlihat brengsek karena tidak mau ada suatu ikatan.
Namun ketika membaca POV Reno, ada rasa setitik kasihan untuknya😖.
Overall aku sangat suka dengan novel ini karena meyajikan cerita cinta dengan berbagai bentuk
rupa, tidak hanya kepada pasangan tetapi juga cinta seorang ibu kepada anaknya, dan cinta seorang
warga negara indonesia yang dipaksa kehilangan kewarganegaraannya karena suatu peristiwa.
🏰Betapa kita pentingnya komunikasi untuk saling mendengar pendapat, baik itu dari sisi seorang anak
dan dari sisi seorang ibu. Mengutip pesan dari penulis “Jangan pernah menitipkan mimpi atau benci
kepada anak cucumu. Karena mereka memiliki takdir dan garis nasibnya sendiri.” Hlm.410 🏰
Terima kasih untuk kak @rizkymirgawati karena diberi kesempatan untuk bisa mengulas novel ini,
dan benar-benar membuatku puas setelah menyelesaikannya. Menurutku novel ini patut kalian
baca, karena selain bisa menjadi bahan untuk instropeksi diri, kita juga bisa mengetahui sedikit
tentang biografi seorang Eksil Politik, Eyang Yono (Soegeng Soejono). Sekian review kali ini, semoga
berkenan dan mohon maaf apabila ada kekurangan🙏 😊
Ig: @sejedacerita.maya