Dari awal sampai akhir, novel ini lebih banyak adegan bikin nangis. Juga mengandung makna kesetiaan sejati, baik antara pasangan, sahabat, dan keluarga :')
Mengambil latar masa penjajahan Belanda, novel ini bercerita tentang Willem dan Roekmi. Willem, seorang pria Belanda. Roekmi, seorang wanita pribumi.
Setelah dewasa, Willem baru mengetahui bahwa ternyata ia memiliki darah pribumi. Demi mencari ibu kandungnya, ia memutuskan pergi ke Hindia Belanda. Di daerah jajahan negaranya inilah, Willem bertemu dengan perempuan pribumi yang menarik hatinya, bernama Roekmi.
Roekmi, di bawah didikan ayahnya, ia tumbuh menjadi wanita yang cerdas, tegas, dan memiliki prinsip. Hingga suatu ketika, ia mengetahui bahwa ayahnya adalah salah satu anggota Hantu Malam, kelompok yang membakar pabrik-pabrik dan rumah pemerintah Belanda. Kelompok Hantu Malam tertangkap saat menjalani aksinya, saat itulah ayah Roekmi ditembak mati dan gugur. Roekmi dan adiknya dicari untuk ditangkap, peristiwa inilah yang membuat Roekmi berpisah dengan adiknya. Roekmi tertangkap, ia disiksa habis-habisan oleh pemerintah Belanda. Sampai ia diselamatkan oleh Willem.
Singkat cerita, Roekmi dan Willem menikah. Sampai kekalahan Belanda atas Jepang membuat mereka berpisah. Willem ditangkap pemerintah Jepang, hingga ketika sudah bebas pun ia dibawa kembali ke negaranya.
Selain latar masa penjajahan, novel ini juga mengambil latar tahun 2000. Menceritakan tentang Arimi, cucu Roekmi yang berusaha mencari Willem.
Yang paling buat aku nangis bukan hanya karena perpisahan Willem dan Roekmi, tapi lebih kepada pengorbanan rakyat demi merdeka, juga perpisahan antara anak dan orang tuanya, belum lagi saat penulis menggambarkan bagaimana Jepang menjadikan wanita jugun ianfu. Miriiisss dan nangiisss ðŸ˜
Gaya bahasa penulis ngalir dan enak dibaca, jadi ini bacaan yang page turner. Buat kamu yang suka cerita berlatar zaman dulu, ini sangat sangat REKOMENDASI ✨
ig: @nendidwiwahyuni